Nama Sandi Caesar diambil dari Julius Caesar, yang menurut buku Suetonius Kehidupan
Duabelas Caesar,
menggunakan sandi ini dengan geseran tiga, untuk mengirim pesan yang mengandung
rahasia atau taktik militer. jika ia
memiliki suatu rahasia yang akan disampaikan, ia menuliskannya dalam sandi,
dengan mengganti urutan abjad, sehingga tak satu kata pun dapat dimengerti.
jika ada yang ingin membaca pesan-pesan ini, ia harus mengganti huruf keempat
dalam alfabet, yaitu d, untuk a, dan seterusnya untuk huruf-huruf lain. -
suetonius, kehidupan
julius caesar 56. Keponakan Caesar, Augustus juga menggunakan
skema sandi Caesar, namun dengan geseran satu ke kanan, dengan sedikit
perbedaan. Jika ia hendak menulis
sandi, ia menuliskan B untuk A, C untuk B, dan seterusnya, serta AA untuk Z. — Suetonius.
Kehidupan Augustus 88 Juga terdapat bukti bahwa Julius Caesar juga menggunakan sistem yang lebih rumit. Penulis Aulus Gellius, merujuk pada sebuah risalah (yang sekarang hilang) dalam sandi-sandinya. Bahkan terdapat suatu risalah yang ditulis secara cerdas oleh ahli tatabahasa Probus mengenai arti rahasia dari huruf-huruf yang menyusun surat-surat Caesar — Aulus Gellius, 17.9.1–5. Masih belum diketahui seberapa efektif sandi Caesar pada waktu itu, namun kemungkinan besar sandi tersebut cukup aman, karena amat sedikit dari musuh Caesar yang dapat membaca, apalagi yang dapat memecahkan sandi. Tidak ada catatan mengenai ditemukannya solusi untuk memecahkan sandi Caesar pada zaman itu. Catatan tertua mengenai pemecahan sandi substitusi monoalfabetik seperti sandi Caesar adalah pada abad ke-9, oleh kebudayaan ArabMuslim yang menemukan analisis frekuensi.
Juga diketahui bahwa sejenis sandi Caesar juga pernah digunakan sebelum
masa Caesar. Sandi Caesar dengan geseran satu diklaim telah ditemukan di
belakang Hezuzah. Pada abad ke-19, iklan pribadi di surat-surat kabar kadang-kadang
dituliskan dengan sandi Caesar. David Kahn (1967) menuliskan beberapa pasangan kekasih
berkomunikasi secara rahasia dengan sandi Caesar melalui iklan di The Times. Bahkan pada Perang Dunia
I, Tentara Kekaisaran
Rusiamenggunakan sandi Caesar, karena
banyak tentara yang tidak mampu menggunakan metode sandi yang lebih maju,
akibatnya para kriptoanalis Jerman dan Austria dapat memecahkan
sandi-sandi tentara Rusia dengan mudah.
Sekarang sandi Caesar tidak dapat digunakan untuk hal-hal yang penting,
namun dapat digunakan untuk kepentingan sederhana seperti diari, surat cinta, menyembunyikan penghinaan, spoiler dan lain-lain
yang tidak melibatkan para ahli. Sandi Caesar dengan geseran 13 disebut algoritma ROT13,
digunakan pada forum-forum internet agar suatu tulisan (mis. spoiler) tidak langsung terbaca.
Pada akhir abad ke-16 ditemukan sandi
Vigenère yang merupakan pengembangan lebih lanjut daripada sandi Caesar. Sandi
Vigenère menggunakan sandi Caesar dengan bilangan geseran yang berbeda tiap
hurufnya, sesuai dengan sebuah kata kunci. Berbeda dengan sandi Caesar yang
dapat dipecahkan melalui analisis frekuensi sederhana, Sandi Vigenère pada saat itu terlihat sulit
sekali dipecahkan. Sandi Vigenère dijuluki le chiffre indéchiffrable (sandi yang tak terpecahkan) hingga akhirnya
dipecahkan pada abad ke-19 dengan cara analisis frekuensi lanjutan.
Pada April 2006, seorang bos mafia buronan Bernardo Provenzano tertangkap di pulau Sisilia. Keberhasilan ini tak lepas dari
keberhasilan pihak berwenang memecahkan sandi yang digunakan sang buronan.
Provenzano menggunakan suatu variasi dari sandi Caesar.
0 Comment:
Posting Komentar